Pengetahuan Kuno Yang Nyaris Punah
Sore tadi saya menghadiri Dialog Budaya yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Persahabatan Indonesia Rusia di Russky Dom, Menteng Jakarta dengan judul " Mengenal Wariga Sebagai Budaya Bali Dalam Memahami Relasi Manusia Dengan Alam Semesta" dengan Narasumber Dewi Uma dan moderator Mikhail Adam.
Ha! Topik WARIGA ini menarik bagi saya, karena saya pikir ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan Waktu (Kala) berdasarkan pergerakan bumi, bulan, matahari dan tata surya serta hubungannya dengan kehidupan di bumi ini, sudah mulai terancam punah. Tidak banyak lagi orang yang menguasainya.
DEWI UMA Berbucara Tentang Wariga
Zaman saya kecil dulu, dasar-dasar Ilmu WARIGA masih dimasukkan ke dalam kurikulum Sekolah Dasar. Tentu saja sebagai muatan lokal. Jadi saya masih ingat beberapa perhitungan Wariga mulai dari Wewaran, Pawukon, Penanggal Panglong, Sasih, Dauh, hingga Urip, tetapi masih ada bagian yang belum saya kuasai hingga kini. Ilmu inilah yang menurunkan Pranata Mangsa yang berkaitan dengan aktifitas pertanian, dan Ala Ayuning Dewasa yang terkait dengan berbagai aspek kehidupan masyakat di Bali. Belakangan saya melihat anak-anak sekarang sangat kurang pengetahuan WARIGAnya, bahkan kadang-kadang dasar-dasarnya pun tidak tahu. Tidak jelas, apakah sudah tidak dimasukkan lagi ke dalam kurikulum sekolah atau masih.
Terlebih di Jawa yang merupakan tempat bersumbernya Ilmu Wariga yg berkembang di Bali ini, bahkan bisa dikatakan sudah menghilang di Jawa - setidaknya di kalangan keluarga/ teman saya yg orang Jawa. Satu dua orang, ada yang tahu Weton, tahu urip, tapi tidak tahu detail dan bagaimana perhitungannya. Karena tidak digunakan sehari-hari.
Di Bali, walaupun mungkin tidak diajarkan di sekolah lagi, setidaknya masih diimplementasikan dalam kegiatan sehari hari dengan meminta petunjuk dan penghitungannya kepada orang suci yang menguasai ilmu ini.
Ketika saya mendengar adanya Dialog Budaya ini dalam event Indonesia -Rusia, saya sangat semangat menonton dan menjadi penggembira 🤣
Senang dan bangga dengan Dewi Uma yang dengan percaya diri mengangkat thema WARIGA ini dan memperkenalkannya di forum Indonesia -Rusia.
Buat saya Dewi Uma ini keren banget, berani mengangkatnya ke forum antar negara dan yang lebih penting lagi, ia telah mengembangkannya ke dalam bentuk kalender personal, di mana setiap orang dapat memahami pengaruh pergerakan bumi, bulan, matahari dan tata surya terhadap kehidupan personalnya.
Kapan lagi Kearifan Lokal kita merambah ke luar?
No comments:
Post a Comment